Beberapa hari belakangan ini aku disibukkan dengan amanah sebagai panitia SU di Karisma Salman ITB. Amanah yang sempat terabaikan karena kesibukan di Kampus itu memberiku pelajaran dan semangat baru. Kenapa aku sebut pelajaran, karena dari SU itu aku belajar banyak tentang kesabaran dalam mengemban sebuah amanah. Begitu banyak kejadian dan peristiwa yang menuntut kesabaran ekstra, salah satunya disebabkan karena kesulitan ku untuk beradaptasi dengan orang – orang yang baru dikenal. itulah masalah terbesar bagiku, aku harus bisa bertahan di lingkungan asing. Itu sangatlah tidak mudah, entah berapa kali niat dihati ini melenceng hanya karena keterbatasan ku itu. Hingga dengan tertatih-tatih ku luruskan lagi niat dihati ini. Aku berusaha mengingatkan pada diriku bahwa ini adalah amanah, pertanggung jawabannya tidak hanya dengan manusia, tapi dengan Allah.
Hingga suatu malam di hari kedua, Allah memberiku semangat baru dari seorang adik yang se GF dengan ku yaitu biasa kami panggil Fitranty. Aku menyebutnya adik, karena dia mahasiswa Ekonomi Koperasi UPI angkatan 08. Satu angkatan dibawah ku. Selama SU, mungkin dialah orang yang paling dekat denganku, karena kami berasal dari universitas yang sama . sama – sama dari UPI, sedangkan yang lain banyak dari UNPAD.
Semangat baru yang datang dari Fitran, bukan semangat untuk tetap bertahan di SU, tapi semangat untuk kembali menulis dan menghasilkan sebuah karya. Saat sidang berlangsung, kami yang sama – sama panitia merasa bosan mendengar hal – hal yang belum kami pahami (maklum anak baru ..hehe), dan akhirnya tanpa sadar, pembicaraan kami melenceng ke hal – hal yang berbau jurnalistik. Aku baru sadar kalau kami punya hobi yang sama yaitu menulis. Alangkah senang dan bahagianya ketika bertemu dengan orang – orang yang punya minat sama. Ternyata pengalamannya dalam dunia tulis menulis sudah lumayan banyak, sejak SMP ia sudah memulai menekuni minat nya itu dengan sering menulis di Koran-koran lokal, bahkan lebih kurang 50 tulisannya sudah pernah dimuat dikoran lokal dan 3 buah tulisan dimuat di pikirian rakyat, jauh banget denganku yang baru berada pada tahap menimbulkan minat menulis.
Sebenarnya kami punya banyak perbedaan, minat nya timbul dari dalam dirinya sendiri, sedangkan diriku? bisa dikatakan karena arahan dari orang tua yang kebetulan bergelut dibidang tulis menulis. Dia sejak smp sudah menyenangi hal itu, sedangkan aku? walaupun smp sempat menulis dan tulisan ku dimuat dikoran, tapi semuanya karena paksaan orang tua dan tidak sepenuh hati. Seperti tulisan ku sebelumnya “Thank’s to my father” kesadaran dan keinginananku itu baru datang ketika aku telah duduk di bangku perkuliahan. Dan wajarlah kalau pencapaian ku juga masih jauh darinya.
Fitranty dengan segala kelebihannya tetep saja merendah didepanku, dia tidak pernah merasa hebat dan sombong, itu yang ku kagumi dari nya. Pokoknya, malam itu kami berbicara panjang lebar dan saling menyemangati untuk tetap berkarya. Ia yang interest pada tulisan yang berbau fakta seperti berita sedangkan aku suka menulis lepas berupa opini dan pendapat, tetap bisa yambung dalam bincang malam itu.
Ternyata selalu saja ada hikmah dan ilmu yang bisa diambil dari setiap kejadian yang kita alami, malam itu aku merasa menemukan kembali semangat baru yang sempat pudar karena kesibukan ku di perkuliahan dan organisasi. Bahkan itu dari orang yang umurnya jauh dibawah ku, dan aku baru menyadari ilmu itu bisa datang dari siapa saja. Tergantung apakah kita bisa menangkap dan menjadikannya sebuah ilmu dan pelajaran.
4 comments:
ayo cin.., mari berkarya kembali!!!
@vhe : Yu ah...semangat vhe...
subhanallah..
lanjutkan tulisan2 kreatifmu!! :D
semangad,,
@tiek : makasih tiek...dah berkunjung..
ya hayu lanjutkan!!!
Post a Comment