
Satu tahun lamanya, aku menanti saat – saat seperti ini. Satu tahun lamanya aku menunggu untuk bisa menginjakkan kaki kembali di tanah kelahiranku itu. Ternyata satu tahun telah berlalu, dan penantian ku berakhir dalam sebuah angka yang indah 09-09-09. Rasanya seperti mimpi, ketika dari kejauhan mulai terlihat gonjong (atap khas minang)Bandara Internasional Minangkabau (BIM) lebih kurang pukul 12.25.
Alhamdulillah ketika pertama menginjakkan kaki di BIM, disambut oleh kedua orang tua tercinta, yang sudah siap menanti kedatangan anaknya. Ditambah lagi, diajak mengunjungi kakak dikampus. Lengkap sudah kebahagiaanku ketika melihat kakak keluar dari kafe yang baru dirintisnya. Yah, alangkah nikmat nya saat –saat itu, moment yang yang hanya bisa kurasakan setahun sekali. Demi sebuah cita – cita dan harapanku dimasa depan, semuanya harus ku jalani dan sudah menjadi sebuah episode dalam perjalanan hidupku.
Syukur, itu yang pantas ku panjatkan karena aku masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan mereka, orang – orang yang paling ku cintai di dunia ini. Tapi, dibalik kebahagiaan itu ada beberapa kecemasan yang selalu menghantui pikiranku beberapa hari sebelum pulang. Aku takut ketika dirumah, aku tidak maksimal menjalankan ramadhan yang tinggal beberapa hari. Aku takut, ketika banyak nikmat yang kurasakan, aku malah lalai dari mengingatNya. Karena keadaan dirumah sangat jauh berbeda dengan keadaan di
Ketika di Bandung, lingkungan yang dekat dengan Daarut Tauhid dan kondusif tidak pungkiri, berdampak juga pada kondisi ruhiyah ku. Ditambah lagi, dengan adanya radio MQ FM dan teman – teman yang bisa mengingatkan ku ketika kemalasan dan kelalaian menghampiri. Belum lagi dengan banyaknya agenda – agenda yang harus ku jalani selama berada dikampus, akan menjaga ku dari kesia –sian dalam memanfaatkan waktu.
Sedangkan dirumah, dengan lingkungan yang biasa – biasa dan tidak adanya agenda rutin yang harus dilakukan, membuat ku harus ekstra kerja keras agar tetap istiqomah menjalankan target ramadhan. Belum lagi, dengan adanya hiburan Televisi yang selama di
Aku tidak mau, ketika berada di Rumah, keimanan ku semakin menurun. Aku tidak mau, ghirah yang selama ini bisa ku jaga, malah jebol ketika bersama orang – orang yang kucintai. Alangkah meruginya aku, jika semua itu terjadi. Makanya di awal keberadaanku di kampung halaman ini, aku tekadkan untuk tidak akan menyia –nyiakan nikmat waktu luang ini. Insyallah….
Dan melalui tulisan ini, aku mohon pada teman – teman untuk berkenan mendoakan ku di setiap sujud-sujudnya. Doa
5 comments:
iya chin..wak marasoan lo pas lebaran patang ko...
suasna di dt pas wak k bdg dulu wak rasoan lo..walopun cuma 3 hari tapi betah rasoe disitu...pengen kasitu liak..pngen nyantri...hehehe
welcome back to padang.....
tp ga banyak yg berubah sih k, segitu2 aja, panasnya juga begitu2 juga, menyengats...
tetep semangat ibadahnya di rumah y k, met bjuang tuk meraih lailatul qadr
@ikra: smo y kra?
Mhm,main lah k DT liak kra..Kalau nyantri ancak bna mah..
@ice : mksh ce,bner pariaman panas..
Mhn doany y dek,mdh2n k'bsa menjlni ramadhan kali dg maksimal
oh y ce,tgl 19 ada bubar rohis sma 1 di mushala sma jam 4..Dtg y
@lex dePraxis : makasih dah berkunjung..
Salam kenal..Yah,terimakasih atas referensi nya..
Kita saling mendoakan. Mudah-mudahan Allah SWT istiqomahkan kita hingga akhir perjalanan. Aamiiin..
Post a Comment