Wednesday, February 3, 2010

Ternyata Seperti Itulah Kepuasan Jadi Seorang Guru


Sebelumnya saya mau minta maaf sama teman – teman narablog semua, beberapa hari ini, blog ini dibiarkan begitu saja. Tidak ada tulisan terbaru yang di update, komentar – komentarpun dibiarkan begitu saja, dan yang parahnya, saya juga belum sempat silaturrahim ke blog teman – teman semua. Ada kerinduan tersendiri ketika ga punya kesempatan untuk melakukan aktifitas ngeblog ini. Tapi saya harus bisa seimbang dengan kegiatan – kegiatan di dunia nyata.

Beberapa hari ini, aktifitas saya di Karisma Salman ITB lagi banyak – banyak nya. Dari jumat sampai minggu terus menerus harus ada disana, dan selasa sore kemaren ternyata juga harus kesana. Tapi ga jadi masalah, ada banyak ilmu, pengalaman, dan sahabat yang saya dapat dari kegiatan – kegiatan itu. Kalau mau diceritakan satu persatu, saya rasa tidak akan cukup, makanya saya pilih buat berbagi pengalaman mengenai kegiatan perdana mengajar KIMIA adik – adik SMA di Karisma Learning Centre (KLC), selasa (2/2/2010) kemaren.

Sebelumnya, saya ingin jelaskan dulu kenapa saya mengambil mata pelajaran kimia? padahalkan si saya adalah mahasiswa pendidikan ilmu komputer. Bener – bener tidak nyambung bukan? Ya, saya memilih kimia karena kimia adalah pelajaran kesukaan saya semasa SMA dulu. Ada begitu banyak alasan, yang membuat saya sangat menyenangi mata pelajaran yang satu ini, diawal cuma iseng ingin coba – coba ikut lomba kimia, terus disemangati oleh kakak tuk fokus dikimia, bertemu dengan guru kimia yang luar biasa, keterusan ikut lomba-lomba yang ada sampai olimpiade kimia tingkat provinsi dan hingga akhirnya sempat jadi aslab kimia. Diawal memilih perguruan tinggi, sempat ingin masuk farmasi atau yang berhubungan dengan kimia. Tapi setelah dapat pengarahan dan saran – saran dari kakak yang juga jurusan kimia, akhirnya saya putuskan tuk berhubungan dengan kimia hanya sampai jenjang SMA saja. Alasannya sederhana, karena kimia lumayan berbahaya bagi wanita. Dan akhirnya Pendidikan Ilmu Komputerlah pilihan saya, pelajaran yang juga lumayan saya senangi.

Eh kok jadi cerita masa lalu gini, udah !! cerita masa SMAnya cukup dulu. Kalau ingin tahu lebih dalam bisa dibelakang (hehe..hehe). Sekarang saya lanjutkan mengenai pengalaman pertama saya ngajar kimia adik – adik SMA di Karisma. Ketika dapat sms kalau hari itu harus ngajar. Hal pertama yang saya lakukan adalah, nyari materi apa yang harus diajarkan dan mencoba tuk baca dan mengingat pelajaran yang sudah hampir tiga tahun saya tinggalkan.

Akhirnya saya siap tuk ngajar hari itu, berangkat dengan beribu pertanyaan di otak. Kira – kira berapa orang ya adik nya?, Udah mengerti belum ya mereka mengenai materi ini?, gimana ya cara biar mereka tidak bosan? dan pertanyaan – pertanyaan lainnya, yang semakin membuat saya grogi untuk memulainya.

Sampai di sekre Karisma, adik – adik dari berbagai SMA di Bandung sudah banyak berkumpul. Dan setelah shalat ashar, pembina karisma yang ngurus pembagian ngajar, langsung memberikan saya sebuah kelompok. Singkat cerita, akhirnya saya dipertemukan dengan 6 adik dari SMA 1 Bandung yang rame banget. Ada tiara, Hassya, Ica, Ani, Nurul dan Ifah. Itulah mereka adik – adik yang luar biasa bagi saya.

Oh ya, saya lupa, kebetulan saya bawa teman yang juga pembina karisma. Dan kali itu, saya ngajar tidak sendiri ditemani oleh Yeye yang dari jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi UPI. Yeye yang berlatarbelakang pendidikan IPS sama sekali tidak mengerti yang namanya KIMIA, tapi beliau cukup membantu saya membuat suasana belajar saat itu menjadi tidak membosankan. Ketika pelajaran dimulai, saya sempat kaget ternyata materi yang adik – adik pelajari disekolah beda dengan materi yang saya persiapkan. Otomatis saya harus mengikuti apa yang mereka pelajari disekolah. Dengan sedikit mengingat – ngingat materi itu, akhirnya proses belajar mengajar tetap berlangsung. Saya coba buat mereka semangat tuk jawab soal dengan pemberian hadiah. Dan, alhamdulillah mereka sangat antusias menjalankannya. Proses belajar itu, tetap saya selingi dengan mendengar cerita – cerita polos mereka. Dan diakhir pembelajaran, ada proses penyerahan hadiah pada adik yang bisa menjawab soal. Ini beberapa foto selama proses belajar mengajar yang sempat di abadikan :

Setelah belajar kimia nya selesai, kami tidak langsung bubar, atas permintaan mereka yang lagi senang – senangnya mentoring. Akhirnya kita adakan sesi mentoring sebentar untuk sharing dan menjawab pertanyaan – pertanyaan polos mereka. Subhanallah, mereka tidak hanya punya semangat buat belajar kimia, tapi mereka juga semangat tuk mengkaji urusan agama.

Keren banget…Senang bisa bertemu mereka. Dan subhanallah ternyata salah satu dari mereka ada yang hafal 8 juz alquran. Malu plus penambah semangat buat saya, untuk menambah hafalan lagi. Dan di akhir pertemuan itu, kami mendengarkan murojaah hafalan surat Arrahman dari seorang adik yang bernama Hassya.

Yah, itulah pengalaman pertama saya mengajar kimia. Hari itu, menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi saya. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa menyampaikan ilmu kepada mereka. Bener – bener menyenangkan ketika melihat mereka bisa paham apa yang saya sampaikan. Dan saya baru tahu, ternyata seperti itulah kepuasan jadi seorang Guru.



1 comment:

Anonymous said...

asw cin
imel jadi ingat waktu SMA kelas II
icin mnjlskn plajran kimia yg tdk imel mgerti dgn sagt antusias... mematahkan pendapat imel


sekitar 4 th yg lalu, disuatu siang yang sejuk, dalam sebuah kelas

imel:kan iko tu giko giko..bla bla..kan cin?
icin:(menarik nafas dalam2) Indak mel.. jd iko kasiko..bla bla...
imel: ooo (merasa sgt puas)



hehe.. kangen cin
sebangku sama icin
berlomba mendapatkan plus plusnya bu Atri..

Post a Comment