Wednesday, October 7, 2009

Terimakasih atas Lindungan Mu Ya Allah (2)

Ini adalah lanjutan dari tulisan ku sebelumnya yang berjudul Terimasih atas Lindungan Mu Ya Allah (1).
Sedih, sekaligus bertanya - tanya ketika tahu pusat gempa itu terletak di Pariaman, Tanah kelahiran dan tempat ku dibesarkan. Sepanjang perjalanan dari Padang sampai Pariaman terlihat begitu banyak rumah yang sudah rata dengan tanah. Apalagi daerah kabupaten Padang Pariaman, bisa dikatan 90 % rumah rusak parah, sudah tidak bisa digunakan lagi. Belum lagi tanah longsor yang juga ikut melanda, daerah yang dekat perbukitan. Ada apa gerangan dengan semua ini? Apakah Allah sudah muak dengan kelakuan masyarakat Pariaman? Apakah ini ujian, peringatan, atau jangan - jangan sebuah adzab dari Allah? Naudzubillah...

Beberapa tahun yang lalu ketika gempa dan tsunami di Aceh, aku hanya bisa melihat di televisi banyaknya puing - puing bangunan dan mayat berserakan dimana - mana. Sekarang, semuanya ada di depan mata, kiri, kanan, depan, belakang, semuanya sama hanya puing - puing dan atap rumah yang bersisa disepanjang perjalanan ke Kabupaten Padang Pariaman.

Walaupun masih menyisakan trauma yang mendalam pasca G 30 S (Gempa 30 September), aku patut bersyukur yang sedalam - dalamnya karena rumah tempatku berteduh masih selamat dari bencana itu. Syukur, lingkungan dekat rumahku tidak begitu banyak yang mengalami rusak parah, padahal posisinya dekat dengan pantai dan pusat gempa. Alhamdulillah Allah masih melindungi dan memberi kami kesempatan, untuk semakin tersungkur padaNya. Dimana orang - orang harus menahan dingin dan panas di bawah tenda pengungsian, alhamdulillah aku masih bisa berlindung di rumah ku. Diluar sana masih banyak orang yang kehilangan keluarganya, aku masih bisa berkumpul dengan orang - orang yang kucintai. Dan satu lagi, yang selalu membuatku bersyukur padaNya, rumah kakak ibu di kampung yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, alhamdulillah juga aman dan masih berdiri kokoh, padahal semua rumah disekelilingnya hancur dan rusak parah.

Aku tidak tahu rahasia dibalik ini semua, yang jelas aku harus selalu mensyukuri nikmatNya. Allah masih melindungi aku sekeluarga dari marabahaya. Dan tugas ku sebagai hambaNya yang lemah, adalah harus semakin memperbaiki hubunganku denganNya. Aku harus, semakin dekat dan berserah padaNya. Aku berharap, mudah-mudahan tidak ada lagi bencana di negeri ini, dan Allah beri kesabaran pada saudara - saudara ku yang menjadi korban. Amin....

2 comments:

micelia amalia sari said...

Amin..
Smg duka ini cpt berlalu

Isil said...

Amin ya Allah

Post a Comment